Penjelasan tentang rencana anggaran biaya ( RAB )
Pertemuan ke-4
RENCANA ANGGARAN BIAYA
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) merupakan banyaknya biaya yang digunakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan kontruksi. Dalam sebuah tender konstruksi, RAB salah satu bagian dari dokumen yang harus dipersiapkan. RAB disini dijadikan sebagai dasar bagaimana kontraktor memberikan nilai penawaran. RAB yang disajikan dalam sebuah tender konstruksi sudah termasuk pajak, iuran BPJS Ketenaga Kerjaaan, provit dan over head.
Fungsi dan Pentingnya Rencana Anggaran Bangunan (RAB)
Membuat RAB sebelum mengerjakan proyek merupakan hal yang penting. Mengapa? RAB berfungsi sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek, mulai dari pemilihan kontraktor yang sesuai, pembelian bahan bangunan, sampai pengawasan proyek agar berjalan sesuai dengan rancangan dan kesepakatan awal Anda dengan kontraktor.
Tanpa adanya RAB, sangat mungkin terjadi pembengkakan biaya dikarenakan pembelian bahan bangunan yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan, upah pekerja yang tidak terkontrol, pengadaan peralatan yang tidak tepat, dan berbagai dampak negatif lainnya. Tidak mau kan hal itu terjadi? Maka membuat RAB merupakan solusi yang terbaik.
Rincian yang Harus Ada di Dalam RAB
Idealnya dalam pembuatan RAB, ada beberapa rincian yang dimasukkan ke dalam tabel. Namun rincian ini pun tak harus Anda masukkan semuanya ke dalam RAB, tergantung dari jenis perhitungan yang sesuai dengan proyek Anda. Berikut komponen untuk menghitung RAB:
- Uraian pekerjaan yang dibagi berdasarkan jenis pekerjaan. Contoh: pekerjaan persiapan, galian, dan urugan dan pekerjaan pondasi beton. Setiap bagian uraian pekerjaan memiliki rincian pekerjaan lainnya yang lebih detail.
- Volume pekerjaan yang memiliki arti satuan yang digunakan untuk pengukuran suatu objek. Volume pekerjaan umumnya dapat dihitung dalam satuan meter persegi (m2), meter kubik (m3), titik, atau unit.
- Satuan unit dari pekerjaan atau bahan bangunan. Contoh: m1, m2, m3, unit, atau titik.
- Harga satuan pekerjaan yang dapat dipisah menjadi dua bagian, harga jasa atau harga jasa berikut materialnya. Setelah mengetahui volume pekerjaan, Anda tinggal mengalikannya dengan harga satuan pekerjaan.
- Total upah pekerja yang didapatkan dari biaya per jam x estimasi waktu pekerjaan x total pekerja.
- Total material bahan bangunan.
- Total atau jumlah harga yang didapatkan dari penjumlahan total upah dengan total material atau perkalian volume dengan total upah.
Manfaat Rencana Anggaran Biaya
RAB berfungsi sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek, mulai dari pemilihan kontraktor yang sesuai, pembelian bahan bangunan, sampai pengawasan proyek agar berjalan sesuai dengan rancangan dan kesepakatan awal Anda dengan kontraktor. Dengan membuat RAB, biaya pekerjaan proyek bangun atau renovasi akan menjadi lebih jelas dan terperinci. RAB juga dapat membantu memilih bahan bangunan yang cocok untuk proyek. Untuk itu, pastikan sudah membuat RAB sebelum memulai pekerjaan proyek.
· Untuk perbandingan secara berkala antara hasil nyata yang telah tercapai dengan target.
· Untuk menetapkan tujuan khusus oprasional usaha dimasa yang akan dating.
· Untuk menetapkan gambaran taksiran biaya usaha.
· Untk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan usaha.
· Untuk menetakan suatu rencana biaya dalam pengelolaan usaha.
· Unuk mengadakan koordinasi semua jenis pekerjaan dalam usaha atau bisnis.
· Untuk pemeriksaan maju mundurnya kegiatan usaha.
· Untuk pemberian tuga kepada bagia para pelaksana dalam usaha.
Cara Menghitung RAB Secara Umum
Menghitung RAB memang susah-susah gampang. Dikatakan gampang karena RAB sebenarnya hanya merupakan perkalian antara volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Dikatakan susah karena ada banyak item pekerjaan yang harus Anda sertakan di dalam RAB. Oleh karena itu, dalam pembuatan RAB diperlukan ketelitian dari pembuatnya.
Mengacu pada penjelasan mengenai komponen yang harus ada di dalam RAB, ada lima langkah yang harus Anda perhatikan dalam menghitung RAB.
· Mempersiapkan Gambar Kerja
Gambar kerja yang dibuat oleh arsitek ternyata bermanfaat sekali untuk beberapa keperluan proyek Anda. Mulai dari keperluan pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pembuatan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK), sampai tahap pembuatan RAB. Penggunaan gambar kerja pada RAB diperlukan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan ukuran material bangunan. Nah, pastikan dari gambar kerja ini dapat ditentukan ukuran dan spesifikasi material bangunan. Dengan begitu, menghitung volume pekerjaan pun menjadi lebih mudah.
Gambar kerja inilah yang menjadi rujukan dalam menentukan item-item pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB. Setelah itu, jangan lupa untuk melakukan pengecekan harga material bangunan ke toko-toko bangunan dan rate upah pekerja yang berlokasi di wilayah proyek pengerjaan Anda.

· Menghitung Volume Pekerjaan
Langkah berikutnya adalah menghitung volume pekerjaan. Penghitungan ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya pekerjaan. Berikut diberikan bebarapa contoh sebagai berikut :
· Volume pekerjaan pondasi batu kali = 60 m3., mempunyai pengertian bahwa, volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x lluas penampang yang sama
· Volume pekerjaan atap = 124 m2., mempunyai pengertian bahwa, volume pekerjaan atap dihitung berdasarkan luas, yaitu luas bidang atap yang dapat bebbentuk segitiga, persegipanjang, trapesium dan lain-lain
· Volume pekerjaan lisplank = 27 m, volume pekerjaan lisplank dihitung berdasarkan panjang , atau pekerjaan lisplank dapat juga dihitung berdasarkan luas.
· Volume pekerjaan besi = 258 kg., volume pekerjaan besi dihitung berdasarkan berat dari besi, yaitu jumlah panjang tulangan dikalikan dengan berat jenis besi yang bersangkutan.
· Volume pekerjaan kunci tanam = 15 buah, volume pekrjaan berdsarkan banyaknya kunci dan lain-lain.Dcontoh di atas dapat diketahui bahwa satuan masing-masing volume pekerjaan berbeda, volume pekerjaan pondasi 60 m3, volume pekerjaan atap 124 m2, volume pekerjaan lisplank 27 m, volume pekerjaan besi 258 kg dan volume pekerjaan kunci tanam 15 buah, ini menunjukkan bahwa volume tersebut bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan volume dalam satuan, kecuali volume pekerjaan pondasi yang merupakan volume sesungguhnya.Volume pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan pada gambar bestek dari bangunan yang akan dibuat. Semua bagian / elemen konstruksi yang ada pada gambar bestek harus dihitung secara lengkap dan teliti untuk mendapatkan perhitungan volume pekerjaan secara akurat dan lengkap.
· Membuat dan Menentukan Harga Satuan Pekerjaan
Tingkatan dan tugas tenaga kerja pada masing-masing pekerjaan dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
- Pekerja, jenis tenaga kerja ini berada pada tingkatan tenaga kerja terendah yang tugasnya membantu dalam persiapan bahan atau pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan khusus. Karena berada tingkatan yang paling rendah, tenaga kerja yang satu ini mendapatkan upah yang rendah pula.
- Tukang, yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu, seperti tukang kayu, tukang batu, dan tukang las.
- Kepala Tukang, yaitu tenaga kerja yang bertugas mengelola tukang lainnya untuk suatu bidang pekerjaan, misalnya kepala tukang kayu, kepala tukang batu, kepala tukang las.
- Mandor, yaitu tenaga kerja yang mempunyai tingkatan paling tinggi dalam suatu pekerjaan yang bertugas untuk memonitor jalannya pekerjaan dan memantau kinerja tenaga kerja yang lain.
Sedangkan untuk upah pekerjaan, secara luas dapat dibedakan beberapa macam yaitu :
· Upah borongan, yaitu upah yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antar pekerja dengan yang memberikan pekerjaan pada saat belum dimulai pekerjaan.
· Upah per potong atau upah satuan, yaitu besaran upah yang akan ditentukan dengan banyaknya hasil produksi yang dicapai oleh pekerja dalam waktu tertentu. Dengan model pembayaran upah seperti ini akan membuat para pekerja berusaha segiat-segiatnya untuk mengejar penghasilan yang besar sehingga perusahaan berproduksi lebih cepat dan lebih besar.
Harga satuan pekerjaan dapat dipisahkan menjadi harga upah dan material. Anda hanya tinggal masukkan harga berdasarkan harga yang berlaku di daerah Anda tinggal. Sebagai contoh, harga satuan pekerjaan per tahun 2016 untuk pekerjaan pengecatan cat dinding adalah Rp. 8.500,- per m2, pekerjaan rangka atap adalah Rp. 92.000,- per m2, dan pekerjaan pemasangan plafon adalah Rp. 24.000,- per m2. Namun, Anda juga harus mengantisipasi adanya peningkatan harga apabila pekerjaan bangun atau renovasi rumah Anda belum dimulai.
· Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
Setelah volume dan harga satuan kerja sudah bisa didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah mengalikan angka tersebut sehingga dapat ditentukan jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan. Hitung jumlah biaya pekerjaan dengan mengalikan volume pekerjaan x harga satuan. Seperti contoh pekerjaan pembuatan pondasi batu kali, Anda bisa menghitung volumenya sebesar 10 m3 dengan harga satuan sebesar Rp. 350.000. Maka dari sini Anda bisa mengetahui bahwa biaya pekerjaan pembuatan pondasi batu kali adalah 10m3 x Rp. 350.000= Rp. 3.500.000.
· Rekapitulasi
Langkah terakhir dalam membuat RAB adalah membuat bagian rekapitulasi. Rekapitulasi adalah jumlah total masing-masing sub pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton. Kedua sub pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara lebih detail. Setiap pekerjaan kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah total biaya pekerjaan. Di dalam menghitung biaya rekapitulasi ini, Anda juga bisa memasukkan biaya tambahan dan pajak.
Berikut contoh pengerjaan RAB dan susunannya (klik untuk pratinjau)
1. Perhitungan volume
2. Analisa Satuan Pekerjaan
3. Rekap Analisa Harga Satuan
4. Upah & Bahan
5. Uraian Pekerjaan
6. Rekapitulasi
7. Kurva S
Komentar
Posting Komentar