RENCANA KERJA DAN SYARAT UNTUK ITEM PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BETINGKAT

 

RENCANA KERJA DAN SYARAT UNTUK ITEM PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BETINGKAT



 


PERSIAPAN PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

Hal-hal yang wajib  dipersiapkan oleh  penyedia jasa (konsultan  perencana) dalam  melaksanakan kegiatan  perencanaan BANGUNAN GEDUNG

KAK &  DOK FAS

          Pemahaman terhadap muatan KAK

 

TANGGAPAN KAK

          Metodologi Pelaksanaan

          Mobilisasi surveyor dan tenaga ahli

 

DATA INFORMASI

          Benchmarking, diskusi dengan pengguna jasa, survei lokasi dan lingkungan, survei  pasar, survei infrastruktur, sosial, dampak dan permasalahan yang timbul : sondir dan boring, Pengukuran lahan/tapak

 

ADMINISTRASI

          Menyelesaikan administrasi setelah lelang: Surat Perjanjian Pekerjaan Perencanaan (SPPP), Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

 

PROGRAM KERJA

          Program Kerja : Rencana dan Jadwal Kerja, Lingkup Pekerjaan

 

PRA RENCANA BANGUNAN GEDUNG

KETERANGAN RENCANA KOTA

       Menurut PP 36/2005, definisi  Keterangan Rencana  Kabupaten/Kota adalah informasi  tentang persyaratan tata bangunan  dan lingkungan yang diberlakukan  oleh Pemerintah Kabupaten/Kota  pada lokasi tertentu (Pasal 1 angka  5 PP 36/2005).

       Berdasarkan PP 36/2005, SKRK  diberikan oleh pemerintah daerah  berdasarkan gambar peta lokasi  tempat bangunan gedung yang  akan didirikan oleh pemilik (Pasal  14 ayat (3) PP 36/2005). Dalam  praktiknya, pemerintah daerah  setempat akan mendelegasikan  kewenangan tersebut kepada dinas  terkait untuk memberikan SKRK.

Berdasarkan Pasal 14 ayat (4) PP 36/2005,

dijelaskan bahwa SKRK berisi:

       fungsi bangunan gedung yang dapat  dibangun pada lokasi bersangkutan;

       ketinggian maksimum bangunan  gedung yang diizinkan;

       jumlah lantai/lapis bangunan gedung  di bawah permukaan tanah dan KTB  yang diizinkan;

       garis sempadan dan jarak bebas  minimum bangunan gedung yang  diizinkan;

       KDB maksimum yang diizinkan;

       KLB maksimum yang diizinkan;

       KDH minimum yang diwajibkan;

       KTB maksimum yang diizinkan; dan

       ijaringan utilitas kota.

 

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

          RTBL merupakan pengaturan persyaratan tata bangunan gedung sebagai tindak lanjut RTRW kabupaten/kota dan/atau RDTR Kabupaten/Kota, digunakan dalam pengendalian pemanfaatan ruang suatu kawasan dan sebagai panduan rancangan kawasan untuk mewujudkan kesatuan karakter serta kualitas bangunan gedung dan lingkungan yang berkelanjutan.

 

          RTBL memuat materi pokok ketentuan program bangunan gedung dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan.

 

          Penyusunan RTBL didasarkan pada pola penataan bangunan gedung dan lingkungan yang meliputi perbaikan, pengembangan kembali, pembangunan baru, dan/atau pelestarian untuk:

 

o   Kawasan terbangun;

o   Kawasan yang dilindungi dan dilestarikan;

o   Kawasan baru yang potensial berkembang; dan/atau

o   Kawasan yang bersifat campuran.

 

PERKIRAAN BIAYA

       Pada tahap ini perkiraan biaya sudah termasuk angka biaya rinci, karena perhitungan biaya belum masuk ke bagian detail

       Perhitungan biaya ini sudah lebh fiks daripada perhitungan sebelumnya  karena dimensi ruang dan bangunan serta detail yang sudah terlihat.

       Perhitungan sudah dilakukan per pekerjaan:

      Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill, pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.

      Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka penutup  atap.

      Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan penutup atap.

      Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing, terdiri dari jaringan listrik,  telepon, tata suara, tata udara, air bersih dan air kotor.

      Pekerjan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak, pagar halaman dan taman.

       Perhitungan biaya pada tahap ini masih diperlukan perhitungan biaya  yang terinci, misal talang, detil ornamen, detil lainnya yang  membutuhkan biaya tersendiri.

 

LAPORAN PERENCANAAN

       Dalam laporan  perencanaan yang  dilakukan tahap ini juga  memuat antara lain :

      Deskripsi dari maksud,  tujuan dan sasaran  dilaksanakannya  penyelenggaraan kegiatan  pembangunan gedung.

      Lingkup kegiatan,  perumusan identifikasi  masalah dan metodologi  wajib tercantum di dalam  laporan perencanaan

      Proses pemecahan  masalah yang  dikembangkan dalam pra  rencana tersebut yang  merupakan hasil keputusan  antara tim perancangan  dengan pemilik/pengguna  bangunan gedung  tersebut.

      Dokumentasi dari sketsa  gagasan

      Dokumentasi pra rencana yang disusun.

 

PENYIAPAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG

       Pada tahap pra rencana bangunan gedung, penyiapan  untuk pengurusan IMB telah dilakukan.

       Tujuannya adalah agar dalam persiapan IMB dapat  dilakukan sejak dini sehingga tidak menimbulkan  permasalahan berikutnya.

       Persiapan sebagai alat untuk pemantauan terhada  pemenuhan persyaratan yang telah diatur dalam  peraturan dengan bangunan.

       Persiapan lainnya adalah persiapan tentang administrasi  dan teknis untuk memperlihatkan bahwa bangunan yang  direncanakan telah mengikuti persyaratan yang berlaku.

 

 

PENGEMBANGAN RENCANA BANGUNAN GEDUNG

RENCANA ARSITEKTUR

  • Gambar rencana  arsitektur meliputi :

      Situasi, skala 1:200

      Rencana Tapak, skala  1:200

      Denah, tampak potongan, skala 1:100

      Rencana Pintu dan  Jendela, skala 1:100,  1:50

      Rencana Lantai, skala 1:100, 1:50

      Rencana Plafon


·         GAMBAR SITUASI

       Gambar SITUASI  adalah tampak atas  bangunang meliputi

      Bentuk atap

      Letak bangunan  dalam tapak

      Gambar letak pohon dan perkerasan

      Gambar arah utara


DENAH

       Gambar DENAH dalah  gambar Potongan 1 m dari  lantai.

       meliputi :

      Nama ruang

      Ketinggian lantai

      Ukuran ruang

      Garis atap

      Informasi bukaan pintu dan jendela

      Gambar tangga

      Letak kolom utama


TAMPAK

       Gambar TAMPAK  adalah gambar wajah  bangunan dari muka,  samping dan  belakang.

       meliputi :

      Memperlihatkan letak  jendela, pintu,  dekorasi, atap dan  dinding,

      Merupakan bagian  yang tak terpisahkan  dari potongan.


POTONGAN

       Gambar POTONGAN adalah  potongan melintang  bangunan yang  memperlihatkan letak dan  ukuran elemen  bangunannya.

       meliputi :

      Tinggi lantai, plafon, atap, pondasi, jendela

      Potongan pondasi, dinding,  balok, plat struktur atap dan  penutup atap

      Jarak antar kolom, pondasi.

      Antara potongan dan tampak adalah tidak terpisahkan


RENCANA STRUKTUR

       Gambar rencana  Struktur :

      Rencana Atap, skala  1:100

      Rencana Balok-  Kolom, skala 1:100

      Rencana Pondasi,  skala 1:100



GAMBAR RENCANA STRUKTUR ATAP

       Gambar Rencana Atap :  Gambar yang memperlihatkan  tampak atas yang  memperlihatkan konstruksi atap  (kayu, baja dan aluminium).

       Bentang : bentang panjang, dan  bentang pendek

       Meliputi :

      Gambar sistem dan letak  konstruksi atap (kuda-kuda  dan penutup atap)

      Gambar bahan bangunan yang digunakan.

      Gambar konstruksi atap  merupakan gambar rinci dari  potongan


GAMBAR RENCANA BALOK, KOLOM DAN PLAT

       Gambar Rencana Balok  dan Kolom : Gambar  denah kolom dan balok  yang memperlihatkan  letak, jarak dan dimensi.

       Sistem : Rangka, Bidang atau campuran

       Bahan : baja, Beton dan  Kayu atau Bambu

       Meliputi :

      rencana balok dan  kolom

      Potongan plat


GAMBAR RENCANA PONDASI BATU KALI DAN FOOTPLATE

       Gambar RENCANA PONDASI:  Gambar denah dan  potongan pondasi yang  digunakan.

       Jenis : Footplate, Pondasi  Sumuran, Pondasi tiang  Pancang, Pondasi

       Meliputi :

      Bentuk pondasi

      Perletakan

      Dimensi pondasi

      Jenis pondasi yang digunakan

      Bahan bangunan yang  digunakan

















GAMBAR RENCANA PONDASI FOOTPLATE



GAMBAR RENCANA PONDASI TIANG PANCANG



GAMBAR RENCANA MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

       Rencana Mekanikal dan Elektrikal adalah gambar rencana ME yang termuat  dalam denah bangunan

       Terdiri dari :

      Rencana plumbing (perpipaan)

       Jaringan Air Limbah Rumah Tangga

       Jaringan Air Limbah Khusus

       Jaringan Air Bersih

       Jaringan Air Untuk Pemadam Kebakaran

      Rencana Jaringan Lampu

      Rencana HVAC

      Rnecana Jaringan Data

      Rencana Jaringan Telepon

      Rencana Jaringan CCTV

 

RENCANA JARINGAN AIR KOTOR



RENCANA JARINGAN AIR BERSIH


RENCANA JARINGAN PEMADAM KEBAKARAN



RENCANA JARINGAN LISTRIK


RENCANA JARINGAN CCTV



RENCANA TATA RUANG LUAR

KEPENTINGAN UNTUK KENYAMANAN PERGERAKAN :

-        PEJALAN KAKI 

-        KENDARAAN

EKOLOGI :

-        PENYERAPAN AIR HUJAN

-        TANAMAN UNTUK MENGHASILKAN O2 DAN  MENYERAP CO2

-        PERGERAKAN UDARA  SITTING GROUP (RELAKSASI) 

ESTETIKA LINGKUNGAN :  WARNA TANAMAN

 

RENCANA TATA RUANG DALAM

       Perencanaan tata ruang  dalam atau desain  interior adalah Ilmu  yang mempelajari perancangan suatu karya  seni yang ada di dalam  suatu bangunan gedung  dan digunakan untuk  memenuhi kebutuhan  fungsi dan estetika.

Pekerjaan desain interior dibagi menjadi 3  kelompok, yaitu:

       Perancangan interior tetap, perancangan  desain interior mulai dari merencanakan  denah existing bangunan gedung, lay-out,  floor plan, ceiling plan, potongan,  aksonometri, detail, perspektif, maket,  animasi, dan teknis presentasi lainnya.

       Perancangan interior bergerak (moveable),  perancangan desain interior yang bersifat  mikro, misalkan pembuatan desain  furniture, desain produk, desain landscape  interior, handycraft, dll.

       Perancangan dekoratif, perancangan yang  bersifat menghias, misalkan mendesain  hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta  ulang tahun, dll.

 

PERHITUNGAN DAN SISTEM

·         Perhitungan : untuk mengukur tingkat kebutuhan :

-        Struktur (beban mati, bebab  hidup dll)

-        Mekanikal (air bersih/minum,  limbah)

-        Elektrikal (internet, listrik, AC, Lampu)

·         Sistem

      Sistem Plumbing

      Sistem Pemadam Kebakaran  (Fire Fighting)

      Sistem transfortasi vertikal (lift)

      Sistem Elektrikal

      Sistem Penangkal petir

      Sistem Fire Alarm (Fire  Protection)

      Sistem telepon

      Sistem tata suara (sound

system)

      Sistem data

      Sistem CCTV

      Sistem MATV

 

SPESIFIKASI TEKNIS

       Kejelasan tentang jenis  alat yang digunakan  sesuai dengan mutu  dan kualitas yang  diharapkan

       Kejelasan tentang  ukuran tertentu agar  sesuai dengan yang  diharapkan

       Tidak terkait dengan  merek tertentu, tetapi  kesetaraan terhadap  kualitas.

       Sebagai dasar untuk  perhitungan biaya  secara rinci.

 

·         Spesifikasi Arsitektur

-        Warna dinding (cat)

-        Kaca, kayu

 

·         Spesifikasi Stuktur

-        Campuran perekat utk pondasi, dinding

-        Bahan untuk struktur (beton, kayu, baja, aluminium)

-        Perlengkapan lain seperti baut, paku dsb

 

·         Spesifikasi Elektrikal

-        Kabel dan peralatan penunjang

-        Klem

-        Lampu, penangkal petir dll

 

·         pesifikasi Mekanikal

-        Pipa dan jaringan AC

-        Jenis AC yang digunakan

-         

• Spesifikasi Bahan bangunan

– peralatan lavatory

 

PERKIRAAN BIAYA PER KOMPONEN

Penghitungan anggaran biaya dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:

       Taksiran biaya bahan-bahan. Harga bahan-bahan yang dipakai  biasanya harga bahan-bahan di tempat pekerjaan, jadi sudah  termasuk biaya transportasi atau angkutan, biaya bongkar  muat.

       Taksiran biaya pekerja. Biaya pekerja sangat dipengaruhi oleh:  panjangnya jam kerja, keadaan tempat pekerjaan, ketrampilan  dan keahlian pekerja yang bersangkutan terutama dalam hal  upah pekerja.

       Taksiran biaya peralatan. Biaya peralatan yang diperlukan untuk  suatu jenis konstruksi haruslah termasuk didalamnya biaya  pembuatan bangunan-bangunan sementara (bedeng), mesin-  mesin, dan alat-alat tangan (tools).

       Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost. Biaya tak  terduga biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu: biaya tak  terduga umum dan biaya tak terduga proyek.

       Taksiran keuntungan atau profit. Biaya keuntungan untuk  pemborong atau kontraktor dinyatakan dengan prosentase dari  jumlah biaya total yang berkisar antara 8-15%.

 

Komponen Biaya

       Struktur : atap, struktur, pondasi

       Elektrikal : lampu, AC,  telepon, penagkal petir  dll

       Mekanikal : pipa,  limbah, menara air

       Arsitektur : ornamen,  pintu, plafon dll.

 

 

 

Tahap rencana detail  menjabarkan seluruh  perencanaan termasuk  rancangan elemen  bangunan terkecil  secara sistematis dan  berurutan. Perancangan dan  analisis yang disajikan  meliputi seluruh segi  struktur bangunan dan  dokumen pendukung  lainnya.

 Laporan akhir tahap perencanaan, meliputi:

1.   Lingkup Kegiatan

2.   Metodologi Pelaksanaan

3.   Identifikasi Permasalahan

4.   Pengolahan Data hasil Analisa

5.   Perencanaan Program

6.   Acuan Pelaksanaan

7.   Rencana Kerja

8.   Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Lampiran Laporan Akhir Perencanaan adalah

1.   laporan arsitektur;

2.   laporan rencana struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (Soil Test)

3.   laporan rencana mekanikal dan elektrikal;

4.   laporan rencana sistem IT (Informasi & Teknologi)

5.   laporan tata lingkungan (landscape)

 

DOKUMEN  PELAKSANAAN KONSTRUKSI :

1.     GAMBAR RENCANA TEKNIS

2.    GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN

3.    PERHITUNGAN STRUKTUR

4.    RENCANA KERJA DAN SYARAT

5.    BOQ & RAB

6.    LAPORAN PERENCANAAN

7.    JAMINAN ATAS KEGAGALAN BANGUNAN

 

 

PENJELASAN & EVALUASI PENGADAAN :

1.     PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG

2.    PENYUSUNAN JADWAL LELANG

3.    PENJELASAN BERITA ACARA & EVALUASI

4.    PENYUSUNAN KEMBALI DOKUMEN LELANG

 

PENGAWASAN BERKALA :

Kegiatan pengawasan berkala dilakukan oleh pemilik atau dengan menggunakan penyedia jasa pengawasan Pelaksanaan konstruksi yang mempunyai sertifikasi keahlian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

1.     Pemeriksaan Kesesuaian Pelaksanaan Pekerjaan

2.    Penyesuaian gambar dan  spesifikasi teknis

3.    Rekomendasi terhadap persoalan yang timbul

4.    Rekomendasi penggunaan  bahan

5.    Laporan Akhir Pengawasan  Berkala


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan tentang, Rigid Pavement, fleksibel pavement, dan komposit pavement

JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA BETON BERTULANG DAN PADA LAPISAN CAMPURAN BERASPAL SERTA UPAYA MENANGANINYA

Efektif dan efisien